SEJARAH NUSANTARA

Sejarah Nusantara

kerajaan Hindu-Buddha

 

Indonesia mulai berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkat hubungan dagang dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti India, Tiongkok, dan wilayah Timur Tengah. Agama Hindu masuk ke Indonesia diperkirakan pada awal tarikh Masehi, dibawa oleh para musafir dari India antara lain: Maha Resi Agastya, yang di Jawa terkenal dengan sebutan Batara Guru atau Dwipayana dan juga para musafir dari Tiongkok yakni musafir Budha Pahyien.

Pada abad ke-4 di Jawa Barat terdapat kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha, yaitu kerajaan Tarumanagara. Kemudian dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-16.

Pada masa ini pula muncul dua kerajaan besar, yakni Sriwijaya dan Majapahit. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I-Tsing mengunjungi ibu kotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Tengah dan Kamboja. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada, berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan pembentukan kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana.

Masuknya ajaran Islam pada sekitar abad ke - 13 Masehi melahirkan kerajaan-kerajaan bercorak Islam yang ekspansionis, seperti Samudera Pasai di Sumatra dan Demak di Jawa. Munculnya kerajaan-kerajaan tersebut, secara perlahan-lahan mengakhiri kejayaan Sriwijaya dan Majapahit, sekaligus menandai akhir dari era ini.

 

kronologi

1.      Tahun 101 - Penempatan Lembah Bujang yang menggunakan aksara Sanskrit Pallava membuktikan hubungan dengan India di Sungai Batu.

2.      Tahun 150 - Kerajaan Salakanagara, berdasarkan Naskah Wangsakerta - Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara (yang disusun sebuah panitia dengan ketuanya Pangeran Wangsakerta) diperkirakan merupakan kerajaan paling awal yang ada di Nusantara.

3.      Tahun 300 - Kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara telah melakukan hubungan dagang dengan India. Hubungan dagang ini mulai intensif pada abad ke-2 M. Memperdagangkan barang-barang dalam pasaran internasional misalnya: logam mulia, perhiasan, kerajinan, wangi-wangian, obat-obatan. Dari sebelah timur Indonesia diperdagangkan kayu cendana, kapur barus, cengkih. Hubungan dagang ini memberi pengaruh yang besar dalam masyarakat Indonesia, terutama dengan masuknya ajaran Hindu dan Budha, pengaruh lainnya terlihat pada sistem pemerintahan.

4.      Tahun 300 - Telah dilakukannya hubungan pelayaran niaga yang melintasi Tiongkok. Dibuktikan dengan perjalanan dua pendeta Budha yaitu Fa Shien dan Gunavarman. Hubungan dagang ini telah lazim dilakukan, barang-barang yang diperdagangkan kemenyan, kayu cendana, hasil kerajinan.

5.      Tahun 400 - Hindu dan Budha telah berkembang di Indonesia dilihat dari sejarah kerajaan-kerajaan dan peninggalan-peninggalan pada masa itu antara lain prasasti, candi, patung dewa, seni ukir, barang-barang logam. Keberadaan kerajaan Tarumanagara diberitakan oleh orang Cina.

6.      Tahun 603 : Kerajaan Malayu berdiri di hilir Batang Hari. Kerajaan ini merupakan konfederasi dari para pedagang-pedagang yang berasal dari pedalaman Minangkabau. Tahun 683, Malayu runtuh oleh serangan Sriwijaya.

7.      Tahun 671 : Seorang pendeta Budha dari Tiongkok, bernama I-Tsing berangkat dari Kanton ke India. Ia singgah di Sriwijaya untuk belajar tata bahasa Sanskerta, kemudian ia singgah di Malayu selama dua bulan, dan baru melanjutkan perjalanannya ke India.

8.      Tahun 685 - I-Tsing kembali ke Sriwijaya, disini ia tinggal selama empat tahun untuk menterjemahkan kitab suci Budha dari bahasa Sanskerta ke dalam bahasa Tionghoa.

9.      Tahun 692 - Salah satu kerajaan Budha di Indonesia yaitu Sriwijaya tumbuh dan berkembang menjadi pusat perdagangan yang dikunjungi oleh pedagang Arab, Parsi, dan Tiongkok. Yang diperdagangkan antara lain tekstil, kapur barus, mutiara, rempah-rempah, emas, perak. Wilayah kekuasaannya meliputi Sumatra, Semenanjung Malaya, Kamboja, dan Jawa. Sriwijaya juga menguasai jalur perdagangan Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut China Selatan. Dengan penguasaan ini, Sriwijaya mengontrol lalu lintas perdagangan antara Tiongkok dan India, sekaligus menciptakan kekayaan bagi kerajaan.

10.  Tahun 760 : Dari prasasti Dinoyo diketahui bahwa di kota di Jawa Timur yang sekarang dikenal dengan nama kota Malang berdiri sebuah kerajaan yang disebut Kanjuruhan. Rajanya bernama Deva Singha yang memiliki putera bernama Liswa dan bergelar Gajayana[6].

11.  Tahun 922 : Dari sebuah laporan tertulis diketahui seorang musafir Tiongkok telah datang kekerajaan Kahuripan di Jawa Timur dan maharaja Jawa telah menghadiahkan pedang pendek berhulu gading berukur pada kaisar Tiongkok.

12.  Tahun 932 - Restorasi kekuasaan Kerajaan Sunda. Hal ini muncul melalui Prasasti Kebon Kopi II yang bertanggal 854 Saka atau 932 Masehi.[7]

13.  Tahun 1292 - Musafir Venesia, Marco Polo singgah di bagian utara Sumatra dalam perjalanan pulangnya dari Tiongkok ke Persia melalui laut. Marco Polo berpendapat bahwa Perlak merupakan sebuah kota Islam.

14.  Tahun 1292 : Raden Wijaya, atas izin Jayakatwang, membuka hutan tarik menjadi permukiman yang disebut Majapahit. Nama ini berasal dari pohon Maja yang berbuah pahit di tempat ini.[8]

15.  Tahun 1293 - Raden Wijaya memanfaatkan tentara Mongol untuk menggulingkan Jayakatwang di Kediri. Memukul mundur tentara Mongol, lalu ia naik takhta sebagai raja Majapahit pertama pada 12 November.[8]

16.  Tahun 1293 - 1478: Kota Majapahit menjadi pusat kemaharajaan yang pengaruhnya membentang dari Sumatra ke Papua, kecuali Sunda dan Madura. Kawasan urban yang padat dihuni oleh populasi yang kosmopolitan dan menjalankan berbagai macam pekerjaan. Kitab Negarakertagama menggambarkan keluhuran budaya Majapahit dengan cita rasa yang halus dalam seni, sastra, dan ritual keagamaan.[8]

17.  Tahun 1345-1346 : Musafir Maroko, Ibn Battuta melewati Samudra dalam perjalanannya ke dan dari Tiongkok. Diketahui juga bahwa Samudra merupakan pelabuhan yang sangat penting, tempat kapal-kapal dagang dari India dan Tiongkok. Ibn Battuta mendapati bahwa penguasa Samudra adalah seorang pengikut Mahzab Syafi'i salah satu ajaran dalam Islam.

18.  Tahun 1350-1389 - Puncak kejayaan Majapahit dibawah pimpinan raja Hayam Wuruk dan patihnya Gajah Mada. Majapahit menguasai seluruh kepulauan di asia tenggara bahkan jazirah Malaya sesuai dengan "Sumpah Palapa" yang menyatakan bahwa Gajah Mada menginginkan Nusantara bersatu.

19.  Tahun 1478 Majapahit runtuh akibat serangan Demak. Kota ini berangsur-angsur ditinggalkan penduduknya, tertimbun tanah, dan menjadi hutan jati.[8]

20.  Tahun 1570 - Pajajaran, ibu kota Kerajaan Hindu terakhir di pulau Jawa dihancurkan oleh Kesultanan Banten.

 

Kerajaan Hindu/Buddha

Kerajaan Hindu/Buddha di Kalimantan

Kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua bercorak Hindu di Indonesia. Kerajaan ini terletak di Kalimanan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam.

1.      Kerajaan Sribangun (Buddha)

2.      Kerajaan Wijayapura

3.      Kerajaan Bakulapura

4.      Kerajaan Brunei Buddha

5.      Kerajaan Kuripan

6.      Kerajaan Negara Dipa

7.      Kerajaan Negara Daha

8.      Kerajaan Hindu/Buddha di Jawa

9.      Kerajaan Salakanagara (150-362)

10.  Kerajaan Tarumanegara (358-669)

11.  Kerajaan Sriwijaya (600-1300)

12.  Kerajaan Sunda Galuh (669-1482)

13.  Kerajaan Kalingga

14.  Kerajaan Kanjuruhan

15.  Kerajaan Mataram Hindu

16.  Kerajaan Kahuripan

17.  Kerajaan Janggala

18.  Kerajaan Kadiri (1042 - 1222)

19.  Kerajaan Singasari (1222-1292)

20.  Kerajaan Majapahit (1292-1527)

21.  Kerajaan Hindu/Buddha di Sumatra

22.  Kerajaan Malayu Dharmasraya (1183-1347)

 

24 Kerajaan di Indonesia Lengkap dengan Sejarahnya

Jauh sebelum Indonesia resmi merdeka para masyarakat kuno nusantara telah mengenal sistem pemerintahan yang berbentuk kerajaan. Kerajaan di Nusantara didirikan oleh para pedagang dari negri tetanga dan negri lainya seperti China, India, dan Arab. Indonesia yang saat itu menjadi jalur strategis pelayaran menjadi salah satu faktor para pedagang masuknya aliran Hidu-Budha yang dibawa oleh pedagang dari Cihna yang menjadi cikal bakal berdirinya kerajaan di Indonesia.

Kerajaan Hindu di Indonesia

Diperkirakan Hindu masuk ke Indonesia pada awal abad ke-2 Masehi yang dibawa oleh pedagang dari China dan India. Masuknya ajaran Hindu menjadi awal berdirinya kerajaan di Indonesia.

1.      Kerajaan Salakanegara

Kerajaan Salakanegara diyakini sebagai kerajaan pertama di Indonesia dengan adanya bukti dari naskah Wangsekerta, pada naskah tersebut disebutkan bahwa kerajaan Salakanegara terletak di Jawa Barat dan didirikan pada tahun 130 Masehi oleh Dewawarman yang merupakan duta bangsawan yang datang dari Calankanaya bersama rombonganya pada tahun 128 Masehi. Dewawarman menikahi putri dari Datu Tirem penguasa Teluk Lada yang bernaman Dewi Pwahaci Larasati. Setelah Datu Tirem meninggal padah tahun 130 Masehi Dewawarman mengambil alih kekuasaan Teluk Lada dan mendirikan sebuah kerajaan Salakanegara dan sekaligus menjadi raja pertama Salakanegara yang diberi gelar Prabu Darmalokapala Dewawarman Aji Raksa Gapuran dan istrinya Dewi Dwani Rahayu.

2.      Kerajaan Kutai

Kerajaan kutai didirikan di tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur pada tahun 400 Masehi. Terdapat tujuh buah yupa atau tugu batu yang dibuat oleh para brahmanan atas kedermawanan Mulawarman raja dari kerajaan kutai saat itu yang memberikan 2.000 ekor sapi kepada kaum brahmana. Masa kejayaan kerajaan kutai berakhir saat raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma tewas saat perperangan melawan kerajaan Kutai Kartanegara dibawah pimpinan rajanya yang ke-13 yaitu Pangeran Anum panji Mendapa.

3.      Kerajaan Tarumanegara

Sejarah Kerajaan Tarumanegara didirikan pada tahun 450 Masehi di Jawa Barat. Tarumanegara dari dua kata yaitu Taruma dan Nagara. Kata Tarum diambil dari nama sungai Citarum yang terletak di Jawa Barat sedangkan Nagara berarti kerajaan atau negara. Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman yang sekaligus menjadi raja pertama yang memipin Tarumanegara sampai tahun 382 Masehi.  Raja Tarumanegara yang paling terkenal ialah Purnawarman yang memerintahkan penggalian sungai Gomati dan Candrabaga. Bukti keberadaan Tarumanegara adalah ditemukanya 7 buah prasasti batu.

4.      Kerajaan Galuh

Kerajaan galuh adalah sebuah kerajaan yang terletak di Ciamis yang berdiri pada abad ke 8 Masehi. Kata galuh berasala dari bahasa sansekerta yang berarti permata. Raja pertama dari kerajaan galuh adalah Rahiangan Sri Medangjati yang memimpin kerajaan Galuh selama 15 Tahun.

5.      Kerajaan Mataram Kuno

Sejarah Kerajaan Mataram Kuno berdiri pada abad ke-8 Masehi terletak di Jawa Tengah. Raja pertama dari kerajaan Mataram Kuno adalah Raja Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Bukti peninggalan sejarah dari kerajaan mataram kuno adalah candi, diantaranya adalah candi Dieng, dan Candi Prambanan.

6.      Kerajaan Pajajaran

Kerajaan Pajajaran adalah kerajaan bercorak hindu yang terletak di Jawa Barat dan saat itu Kerajaan Pajajaran Beribukota di Bogor. Kerajaan Pajajaran didirikan tahun 923 Masehi oleh Sri Jayabuphati.

7.      Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri terletak di Jawa Timur yang berdiri pada tahun 1042 M dan berpusat di kota Daha yang sekarang bernama Kota Kediri.  Kerajaan Kediri runtuh pada tahun 1222 M karena ditaklukan oleh Ken Arok. Banyak peninggalan Kerajaan Kediri yang menjadi bukti sejarah kerajaan kediri.

8.      Kerajaan Singasari

Sejarah Kerajaan Singasari disebut juga dengan Kerajaan Tumapel didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 Masehi dan terletak di daerah Singosari, Malang. Pada tahun 1222 M terjadi perseteruan antara Kertajaya dari kerjaan Kediri melawan Ken Arok. Kemudian kaum brahmana bergabung dengan Ken Arok dan mengangkatnya menjadi raja pertama kerajaan Singasari. Raja terakhir dari kerajaan Singasari adalah Kertanegara yang sekaligus menjadi raja terbesar dalam sejarah Kerajaan Singasari. Pada tahun 1929 M terajadi pembrontakan yang dipimpin oleh Jayakatawang yang menyebabkan terbunuhnya Kertanegara dan menjadi akhir dari perjalanan Kerjaan Singasari.

9.      Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit berdiri pada tahun  1293 M dan mencapai puncak kejayaannya dibawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk dan patihnya  Gajah Mada pada tahun 1293-1500 M. Pada abad ke-14 Masehi kejayaan majapahit mulai memudar puncaknya saat terjadi perang saudara (Perang Paregreg) pada tahun 1405-1406 M.

10.  Kerajaan Bali

Raja Wangsa Warmadewa adalah salah satu raja terkenal yang pernah memerintah di kerajaan bali. Peninggalan kerajaan bali salah satunya adalah  28 prasasti yang tersebar di Goa Gajang, Gunung Kawi, Panulisan, dan Sangit. Prasasti tersebut merupakan peninggalan dari era pemerintahan Anak Wungsu yang merupakan raja terakhir dari Kerajaan Bali.

 

Kerajaan Budha di Indonesia

Ajaran Budha masuk ke Indonesia beriringan dengan masuknya ajaran Hindu ke Indonesia. Perkembangan agama Budha di Indonesia ditandai dengan berdirinya Kerajaan-Kerajaan yang bercorak Budha di indonesia.

1.      Kerajaan Holing

Kerajaan Holing disebut juga dengan kerajaan Kalingga terletak di Kabupaten jepara, Provinsi Jawa Tengah yang didirikan pada tahun 674 M. Raja yang memerintah kerajaan Holing. Salah satu raja yang pernah memimpin kerajaan Holing adalah Ratu Sima dan pendetanya yang terkenal adalah Jhanabhadra.

2.      Kerajaan Sriwijaya

Sriwijaya adalah salah satu kerajaan terkuat di Sumatera beridiri pada abad ke-7 M. Nama Sriwijaya sendiri diambil dari bahasa sansekerta yaitu Sri yang berarti cahaya, dan Wijaya yang berarti kemenangan. Mencapai masa kejayaanya pada abad ke-9 sampai abad ke-10 Masehi dengan menguasai hampir seluruh kerajaan di Asia Tenggara. Kerajaan Sriwijaya mengalami keruntuhan ketika Raja Rajendra Chola dari Kerajaan Cholamandala melakukan persaingan dalam hal perdagangan dengan Kerajaan Srwijaya yang menyebabkan melemahnya perekonomian Sriwjaya dan Runtuhnya armada perangnya. Peninggalan Kerajaan Sriwijaya antara lain adalah Prasasti Kedudukan Bukit, Prasasti Talang Tuo, Prasasti Kota Kapur, Prasasti Karang Birahi, dan Prasasti Talang Batu.

 

Kerajaan Islam di Indonesia

Islam merupakan merupakan agama mayoritas di Indonesia. Tapi Islam bukanlah ajaran yang pertama masuk ke Indonesia. Banyak teori yang menjelaskan proses masuknya Islam ke Indonesia salah satunya adalah teroi Gujarat. Pada teori Gujarat islam dipercayai masuk ke indonesia pada abad ke-13 M yang dibawa oleh para pedagang yang berasal dari Gujarat. Berikut adalah Kerajaan di Indonesia yang dikenal sebagai sejarah kerajaan islam di indonesia:

1.      Kerajaan Perlak

Kerajaan Perlak merupakan Kerajaan Islam pertama di Indonesia yang didirikan pada tahun 840 Masehi dan berlokasi di Aceh. Raja Pertama dari Kerajaan Perlak adalah Syed Maulana Abdul Azis Syah. Masa kejayaan Perlak adalah saat kepemimpinan Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Syah II Jouhan Berdaulat tahun 1225 sampai 1262 M. Kerjaan perlak runtuh akibat terjadi nya perang saudara yang puncaknya terjadi pada tahun 1292 M.

2.      Kerajaan Samudera Pasai

Kerajaan Samudera pasai didirikan oleh Sutan Malik Al Saleh pada tahun 1267 Masehi di Lhouksmawe, Aceh. Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam kedua di Indonesia. Pada masa pemerintahanya Sutan Malik AlSaleh berhasil menggabungkan 2 kota yaitu Samudera dan Pasai. Kerajaan ini mencapai masa kejayaannya pada masa pemerintah Sutan Malik Tahir dan berkembang menjadi pusat perdagangan internasional.

3.      Kerajaan Malaka

Kerajaan Malaka atau Kesultanan Malaka adalah sebuah kerajaan yang berdiri di Malaka, Malaysia. Pendiri sekaligus Raja Pertama dari Kesultanan Malaka adalah Iskandar Syah. Walaupun berpusat di Malaysia Kesultanan Malaka berjasil menduduki sebagian wilayah Sumatera, Kepulauan Riau, Indragiri, dan Tanjung Pura.

4.      Kerajaan Aceh

Kerajaan aceh muncul pada abad ke-16 oleh Sultan Ali Mughayat Syah Setelah jatuhnya kesultanan Malaka ke tangan Portugis. Para pedagang yang tidak menerima jatuhnya Kesultanan Malaka ke tangan Portugis memindahkan jalur perniagaan ke Aceh dan menjadikan kesultanan aceh sebagai pusat perdagangan internasional menggantikan Kesultanan Malaka. Kerajaan Aceh mencapai masa kejayaanya pada tahun 1607-1636 di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda dimana kerajaan Aceh berhasil menduduki kembali wilayah Malaka yang sebelumnya diduduki Portugis. Sultan Iskandar Muda wafat pada tahun 1630 kemudian ia digantikan oleh Sultan Iskandar Thani. Dibawah Kepemimpinanya kerajaanAceh mengalami kemudran dan terjadi pertikaian antara kaum agama dan bangsawan yang menyebakan perekenomian semakin melemah.

5.      Kesultanan Demak

Sejarah Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di pulau Jawa yang didirikan oleh Raden Patah. Demak telah menjadi salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia saat itu yang menjadikan kerajaan demak memegan peran penting dalam perdangangan antar pulau. Salah satu peninggalan Kerajaan Demak adalah Masjid Agung Demak.

6.      Kerajaan Panjang

Kerajaan panjang muncul setelah rutnuhnya Kesultanan Demak. Kerajaan Panjang didirikan oleh Jaka Tingkir di daerah Panjang pada abad ke-14 Masehi. Pada awal berdiri wilayah kekuasaan Kerajaan Panjang hanya meliputi daerah Jawa Tengah saja. Dibawah kepemimpinan Sultan Hadi Wijaya kerajaan Panjang mencapai puncak kejayaan nya dan melakukan ekspansi ke beberapa wilayah termasuk daerah Jawa Timur. Setelah meninggalnya Sultan Hadi Wijaya kerajaan panjang mulai mengalami kemunduran dan terjadinya perebutan kekuasaan antara anak dan menantu dari Sultan Hadi Wijaya yaitu Pangeran Benawa dan Arya Pangiri.

7.      Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan Mataram Islam atau biasa juga disebut Kesultanan Mataram didirikan pada abad ke 17 Masehi. Kerajaan ini awalnya adalah daerah kekuasaan dari Kerajaan Panjang yang diberikan kepada Ki Ageng Pemanahan atas jasanya. raja pertama dari Kerajaan Mataram Islam adalah Suta Wijaya putra dari Ki Ageng Pemanahan. Pada masa kejayaanya Kerajaan Mataram Islam berhasil menyatukan Jawa-Madura dan Melakukan perlawanan terhadap VOC yang pada masa itu memonopoli perdagangan di Indonesia.

8.      Kerajaan Cirebon

Kerajaan Cirebon adalah sebuah kerajaan bercorak Islam didirikan oleh Pangeran Walangsungsang pada abad ke 15 Masehi dan terletak di pantai Utara Jawa yang menjadi perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat. Kerajaan Cirebon atau Kesultanan Cirebon memiliki perbaduan antara dua budaya yaitu budaya Jawa dan budaya Sunda.

9.      Kerajaan Banten

Kerajaan banten adalah kerajaan bercorak Islam yang terletak di wilayah pesisir barat pulau Jawa. Raja pertama dari Kerajaan Banten adalah Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Djati. Runtuhnya kerajaan banten merupakan akibat dari terjadinya perang saudara antara Sultan Ageng dengan putranya sendiri yaitu Sultan Haji.

10.  Kerajaan Gowa-Tallo

Kerajaan Gowa-Talo adalah salah satu kerajaan terbesar di Sulawesi. Kerajaan Gowa-Tallo berdiri pada tahun 1605. Kerajaan Gowa-Tallo merupakan hasil penggabungan dari dua kerajaan yaitu kerajaan Gowa yang dipimpin oleh Daeng Manrabia dan Kerajaan Tallo yang dipimpin oleh Karaeng Matoaya. Daeng Manrabia kemudian mengganti namanya menjadi Sultan Alaudin dan menjadi raja pertama dari kerajaan Gowa-Tallo dan Karaeng Matoaya mengganti namanya menjadi Sultan Abdullah yang menjadi Perdana Mentri saat itu. Setelah Sultan Alaudin wafat  ia digantikan oleh putranya Sultan Muhammad Said dan terjadi perseteruan dengan VOC. Tahun 1653 ia digantikan oleh putranya yang bernama Hasanudin. Pada masa pemerintahan Hasanudin perseteruan dengan VOC semakin memanas.

11.  Kerajaan Ternate dan Tidore

Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di sebelah selatan Ternate. Raja pertamanya adalah Syahadati alias Muhammad Naqal. Kerajaan Ternate Tidore menjadi kerajaan Islam setelah rajanya yang ke 9 Ciriliyah memeluk agama Islam. Ciriliyah kemudian mendapat gelar Sultan Jamalludin.

12.  Kerajaan Banjar

Kerajaan Banjar terletak di Banjarmasin dan berdiri pada tahun 1520. Raja pertama dari kerajaan Banjar adalah Samudera yang bergelar Sultan Suriansyah.

 

16 Kerajaan Hindu Budha di Indonesia

Kerajaan hindu budha di indonesia meliputi kerajaan sriwijaya, kerajaan Kutai, kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Singosari, Kerajaan Pajajaran, dan masih banyak lagi yang dijelaskan dalam artikel ini.

Masuknya ajaran Hindu- Buddha di Nusantara mengalami perkembangan pesat di masyarakat.

Penyebaran dan perkembangan ajaran Hindu-Buddha juga tidak lepas berdirinya kerajaan- kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha diberbagai wilayah di Nusantara.

Adanya kerajaan-kerajaan tersebut berpengaruh pada kehidupan masyarakat diberbagai bidang. Berikut 16 kerajaan hindu budha di indonesia yang pernah berkembang.

1.      Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu pusat kerjaan terbesar di pulau Sumatera dan memiliki luas daerah kekuasan yang sangat luas sehingga memberikan pengaruh yang besar terhadap terbentuknya nusantara. Luas kekuasaan kerajaan Sriwijaya meliputi Kamboja, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa barat hingga Jawa Tengah.

2.      Kerajaan Singosari

Kerajaan Singosari berada di wilayah Singosari, Malang, Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok pada thaun 1222. Keberadaan Kerjaan Singosari ditunjukkan oleh adanya candi-candi yang banyak ditemukan di sekitar daerah Singosari- Malang dan juga pada kitab sastra peninggalan zaman Majapahit yang berjudul kitab Negarakertagama karangan Mpu Parapanca.

3.      Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia. Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya dan mengapai masa kejayaan pada era Raja Hayam Wuruk atau Rajasanagara pada tahun 1350 hingga 1389 berkat dukungan Mahapatih Gajah Mada yang terkenal oleh sumpah Amukti Palapa.

4.      Kerajaan Pajajaran

Kerajaan Pajajaran terletak di Parahyangaan Sunda. Kerjaan Pajajaran disebut juga dengan Kerjaan Sunda. Kerjaan Pajajaran di dirikan oleh Sri Jayabhupati pada tahun 923, hal ini disebutkan dalam prasasti Sanghyang Tapak yang berada di Cibadak, Sukabumi. Kerjaan Pajajaran mencapai puncak kejayaan dibawah pemerintahan Sri Baduga Maharaja. Raja Sri Baduga atau Siliwangi membangun banyak tempat seperti telaga, jalan menuju ibukota Pakuan dan Wanagiri

5.      Kerajaan Mataram Kuno

Kerjaan Mataram Kuno berada di Bumi Mataram, Jawa Tengah. Kerjaan Mataram Kuno pernah berada di bawah kekuasaan tiga wangsa. Yakni, Wangsa Sanjaya (agama hindu), Wangsa Syailendra (agama Budha) dan mangsa Isana (baru). Raja pertama yang memimpin kerajaan Mataram Kuno adalah Raja Sanjaya yang merupakan raja yang besar dan berkeyakinan Hindu Syiwa yang taat. Candi perambanan merupakan salah satu peninggalan dari adanya kerajaan hindu dan budha yang ada di Indonesia.

6.      Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia dan berdiri sejak abad ke 5 masehi. Kerajaan Kutai terletak di Kalimanan Timur di hulu sungai Mahakam. Adanya kerajaan Kutai ditunjukkan oleh adanya jenis huruf pranagri yang berasal dari India Selatan dan juga adanya tujuh buah Yupa atau prasasti berbentuk tiang batu yang ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.

7.      Kerajaan Kadiri

Kerjaan Kadiri atau Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan yang bercorak Hindu dan terletak di Kediri, Jawa Timur sekitar tahun 1042 hingga 1222. Pusat kerajaan Kadiri teretak di daerah Daha (sekarang Kediri). Hal ini ditunjukkan dari adanya prasasti Pamwatan dari Airlangga.

8.      Kerajaan Salakanegara

Kerajaan Salakanegara berada di daerah Jawa Barat. Kerjaan ini diyakini sebagai kerajaan paling awal di Nusantara, dan diperkirakan berdiri pada abad ke-2 masehi. Kerajaan ini dipercaya sebagai kerajaan leluhur orang Sunda dan juga merupakan cikal – bakal orang betawi.

9.      Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara berada di daerah bagian barat pulau jawa dan merupakan salah satu kerjaan tertua di Indonesia. Bukti adanya Kerajaan Tarumanegara ditunjukkan oleh banyaknya artefak yang ditemukan di sekitar lokasi kerajaan. Dari peninggalan sejarah tersebut disebutkan bawa kerajaan beragama Hindu aliran Wisnu.

10.  Kerajaan Kalingga

Kerjaaan Kalingga atau yang disebut juga dengan Kerajaan Holing terletak di wilayah pesisir utara Jawa Tengah, dengan pusat pemerintah berada di wilayah Pekalongan dan Jepara. Mayoritas masyarakat Kerajaan Kalingga beragama Hindu dan Budha serta menggunakan bahasa Sansekerta dan Melayu Kuno. Puncak kejayaan Kalingga adalah saat berada dalam kepemimpinan Ratu Shima yang memerintah sekitar tahun 674 masehi hingga 732 masehi.

11.  Kerajaan Kahuripan

Kerajaan Kahuripan berada di wilayah Jawa Timur dan didirikan oleh Airlangga pada tahun 1009, Airlangga sendiri memerintah kerajaan Kahurioan dari tahun 1009 hingga 1042 masehi. Dalam kepemerintahannya Airlangga, berupaya untuk menyatukan kembali kerajaan-kerajaan kecil yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Kerajaan Medang (kerajaan sebelum kerajaan Kahuripan). Keinginan Airlangga tersebut kemudian berubah menjadi misi untuk menaklukan seluruh wilayah Jawa.

12.  Kerajaan Kanjuruhan

Kerajaan Kanjuruhan, kerajaan Hindu di Jawa Timur. Berdiri sejak abad ke-8 M, diperkirakan sezaman dengan kerajaan Tarumanegara dan kerajaan Kalingga. Wilayah kekuasaan kerajaan Kanjuruhan berada di sekitar Kota Malang, tepatnya di daerah Dinoyo, Merjosari, Tlogomas, dan Ketawanggede. Keberadaan kerajaan Kanjuruhan ditunjukkan oleh Prasasti Dinoyo, yang dibuat pada 760 M. Prasasti berupa lempengan batu berukir tersebut berisi beberapa baris tulisan beraksara Jawa Kuno dan bahasa Sansekerta.

13.  Kerajaan Wijayapura

Kerajaan Wijayapura adalah kerajaan yang berdiri pada abad ke-7 di Kalimantan Barat dan terletak di sekitar Sungai Rejang.

Namun, kerajaan ini diduga berdiri pada sekitar abad ke-6 atau 7 di Kalimantan Barat. Hal ini ditunjukkan oleh adanya penemuan benda-benda kuno bercorah Hindu seperti patung dan gerabah.

14.  Kerajaan Melayu

Kerajaan Melayu berada di wilayah Pulau Sumatera dan berpusat di tepian Sungai Batanghari di Jambi, berpindah ke hulu Sungai Batanghari di  Dharmasraya dan berpindah lagi ke Pagaruyung. Kerajaan ini diperkirakan telah berdiri sejak abad ke-4 Masehi.  Hal ini berdasarkan kisah perjalan I-Tsing, seorang Sami Budha dari Cina yang menuturkan bahwa pada tahun 685 kerajaan Melayu ini telah takluk dibawah kerajaan Sriwijaya.

15.  Kerajaan Janggala

Kerajaan Janggala berdiri pada 1042, setelah Airlangga dari Kerajaan Kahuripan membagi wilayah kekuasaannya, menjadi Kerajaan Janggala dan Kerajaan Kadiri, untuk diberikan kepada kedua putranya yang saling berselisih. Kerajaan Jenggala beribu kota di Kahirapan, diserahkan kepada Mapanji Garasakan, sedangkan Kerajaan Kadiri beribukota di Daha, diserahkan kepada Sri Samarawijaya. Sejak awal pemisahan dua kerajaan ini, hubungan antara Janggala dan Kadiri tidak pernah akur dan selalu terlibat dalam konflik.

16.  Kerajaan Bali

Kerajaan Bali ini berdiri pada abad 9 hingga abad ke 14 masehi . Ketika kerajaan Majapahit runtuh, banyak rakyat Majapahit yang melarikan diri dan menetap di Bali. Sampai sekarang ada kepercayaan bahwa sebagian dari masyarakat Bali dianggap sebagai pewaris tradisi Majapahit. Penguasa pertama Kerajaan Bali adalah Sri Kesari Warma dewa.

 

Kerajaan yang melegenda di Indonesia

1.      Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha yang paling besar di Nusantara. Raja yang paling terkenal dari Kerajaan Majapahit adalah Raja Hayam Wuruk dan Patihnya, Gajah Mada. Wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit bahkan sampai ke Semenanjung Malaya, atau saat ini dikenal dengan Malaysia. Gajah Mada sempat ucapkan Sumpah Palapa, yang berbunyi "Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, amun kalah ring gurun, ring seran, tanjungpura, ring haru, ring Pahang, Dompo, ring bali, sunda, palembang, tumasik, saman isun palapa". Hayam Wuruk pernah mengembangkan sistem perdagangan hingga membuat negeri makmur. Dia juga melakukan hubungan diplomasi dengan banyak kerajaan hingga akhirnya kekuatan Majapahit kian tak bisa ditandingi. Kekuatan Majapahit runtuh dan berganti kerajaan baru setelah Islam mulai masuk negeri ini.

2.      Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan ini dikenal dengan pusat perdagangan, bersama dengan dua kerajaan lainnya, yaitu Kerajaan Tulangbawang dan Kerajaan Melayu. Pada tahun 692 M, kerajaan Sriwijaya mengadakan pengembangan ke wilayah sekitar Melayu. Kerajaan Melayu dapat ditaklukan dan wilayah kerajaan Melayu menjadi milik kerajaan Sriwijaya. Pusat negara Sriwijaya belum diketahui pasti, ada yang bilang di Palembang dan juga Jambi. Wilayah kekuasaan kerajaan Sriwijaya terbilang luas, bahkan sampai Malaysia. Ada beberapa prasasti yang jadi bukti kuat adanya kerajaan Sriwijaya, seperti Prasasti Kedukan Bukit dan Prasasti Talang Tuo. Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di tepi Sungai Tatang, Palembang, Sumatera Selatan. Prasasti ini ditulis dalam huruf pallawa dan diperkirakan ada sejak tahun 605 tahun Saka atau 683 Masehi. Ada juga prasasti Talang tuo yang ditemukan di bagian barat Palembang. Prasasti ini diperkirakan ada sejak tahun 606 Saka atau 684 Masehi.

3.      Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri dipimpin oleh Jayabaya, seorang raja terhebat dalam sejarah berdirinya kerajaan ini. Salah satu kerajaan yang akhirnya menjadi wilayah dari Kediri adalah Jenggala. Kerajaan ini akhirnya menyebar dan hampir menguasai semua wilayah di Jawa Timur. Kehebatan perang yang terjadi antara Kediri dan Jenggala pun dianggap sebagai perang yang suci. Mirip sekali dengan perang antara Pandawa dan Kurawa. Hal ini tertulis dalam sebuah kakawin Bharatayuddha yang digubah oleh Empu Sedah da Empu Panuluh pada tahun 1157. Sayangnya Kerajaan Kediri ini akhirnya runtuh akibat perang dengan kerajaan Tumapel. Kertanegara adalah raja terakhir dari Singasari. Dia memerintah selama 20 tahun mulai tahun 1272-1292. Di bawah kepemimpinannya, Singasari menjadi kerajaan yang sangat hebat. mulai mengalihkan wawasannya ke luar Pulau Jawa. Akhirnya sang raja mulai mengirimkan kapal-kapal untuk melakukan Ekspedisi Palamayu. Ekspedisi ini dilakukan untuk menjadikan Sumatra sebagai benteng yang mampu menghadang serangan tentara dari Mongolia. Pada masa Kertanegara, persahabatan dengan kerajaan di luar negeri mulai terjalin dengan baik. Kehebatan Singsari bahkan sampai ke telinga Kubilai Khan yang menjadi Kaisar Mongol. Mereka bahkan sampai mengirim Utusan dan mengantarkan surat yang isinya agar Singasari mau bersedia mengakui kedaulatan Mongolia. Dan tentu saja hal ini ditolak secara tegas. Menurut kita Negarakertagama, Singasari banyak sekali menguasai wilayah di Indonesia dan luar negeri seperti Melayu, Bali, Pahang, Gurun dan Bakulapura.

4.      Kerajaan Singasari

Kertanegara adalah raja terakhir dari Singasari. Dia memerintah selama 20 tahun mulai tahun 1272-1292. Di bawah kepemimpinannya, Singasari menjadi kerajaan yang sangat hebat. bahkan mulai mengalihkan wawasannya ke luar Pulau Jawa. Akhirnya sang raja mulai mengirimkan kapal-kapal untuk melakukan Ekspedisi Palamayu. Ekspedisi ini dilakukan untuk menjadikan Sumatra sebagai benteng yang mampu menghadang serangan tentara dari Mongolia. Pada masa Kertanegara, persahabatan dengan kerajaan di luar negeri mulai terjalin dengan baik. Kehebatan Singsari bahkan sampai ke telinga Kubilai Khan yang menjadi Kaisar Mongol. Mereka bahkan sampai mengirim utusan dan mengantarkan surat yang isinya agar Singasari mau mengakui kedaulatan Mongolia. Dan tentu saja hal ini ditolak secara tegas. Menurut kita Negarakertagama, Singasari banyak sekali menguasai wilayah di Indonesia dan luar negeri seperti Melayu, Bali, Pahang, Gurun dan Bakulapura

 

Kerajaan Islam di Indonesia

1.      Kerajaan Samudera Pasai

Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah Kerajaan Samudera Pasai. Kerajaan ini berada di Kabupaten Lhokseumawe, Aceh Utara dan berdiri sejak tahun 1267- 1521. Sultan Malik Al-Saleh menjadi pendiri sekaligus raja pertama Samudera Pasai yang kerajaan Islam tertua di Indonesia.

2.      Kerajaan Demak

Selain di Aceh, kerajaan Islam muncul di Demak, Jawa Tengah. Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Fatah pada 1478. Kerajaan Demak memberikan peran besar dalam peradaban Islam di Jawa. Selama berdiri, Kerajaan Demak dipimpin oleh 5 raja yakni: Raden Fatah, Pati Unus, Sultan Trenggono, Sunan Prawata dan Arya Penangsang.

3.      Kerajaan Aceh Darussalam

Kerajaan ini didirikan di Banda Aceh pada 1496. Pemimpin pertama Kerajaan Aceh Darussalam yakni Sultan Ali Mughayat Syah. Kerajaan Aceh Darusalam vokal menunjukkan perlawanan terhadap imperialisme Eropa. Sementara ketika berjaya, kerajaan Islam ini juga dikenal menjadi pengasil lada terbesar.

4.      Kerajaan Islam Banjar

Raden Samudra mendirikan kerajaan Islam bertama di Kalimantan bernama Kerajaan Banjar pada 1520. Setelah wafat, tahta Raden Samudra digantikan oleh Sultan Rahmatullah.

5.      Kerajaan Mataram Islam

Jejak peradaban Islam juga ditemukan di Kota Yogyakarta dengan kemunculan Kerajaan Mataram. Kerajaan tersebut berdiri sejak 1582 di Kotagede. Tercatat, ada 6 raja yang pernah memimpin Kerajaan Mataram. Salah satunya Raden Mas Rangsang (Sultan Agung) yang berhasil membawa Kerajaan Mataram di puncak kejayaan.

6.      Kerajaan Pajang

Kerajaan Pajang merupakan penerus dari Kerajaan Demak. Kerajaan ini didirikan oleh Jaka Tingkir pada tahun 1568 di Kelurahan Pajang, Kota Surakarta. Kerajaan Pajang berkuasa dalam waktu cukup singkat dari 1548-1586.

7.      Kerajaan Cirebon

Raden Fatahillah mendirikan Kerajaan Cirebon pada 1522. Kerajaan itu mencapai puncak kejayaan semasa kepemimpinannya. Kemudian setelah wafat, tahta Raden Fatahillah berganti kepada putranya, Pangeran Pasarean.

8.      Kerajaan Maluku

Kerajaan Maluku atau yang dibiasa disebut Kesultana Ternate pertama kali berdiri pada 1257. Kerajaan tersebut didirikan oleh Baab Mashur Malamo yang memiliki peran besar di kawasan timur Indonesia.

9.      Kerajaan Gowa

Kerajaan Gowa berdiri sejak tahun 1300-1946. Raja pertama kerajaan Islam ini adalah Sultan Hasanuddin. Sementara raja terakhir Kerajaan Giwa adalah Sultan Muhamamd Abdul Kadir Aiduddin.

10.  Kerajaan Buton

Kerajaan Buton berada di Sulawesi Tenggara. Kerajaan ini resmi menjadi kerajaan Islam pada masa pemerintahan Sultan Murhum Kaimudin Khalifatul Khamis atau Raja Buton ke-6.

 

 

Komentar